Ketahanan otot merupakan kemampuan otot
atau kelompok otot melakukan pekerjaan berulang-ulang dengan ketahanan yang
moderat. Ketahanan otot ini sama dengan kekuatan otot dalam hal aktivitas yang
dilakukan, hanya penekanannya saja yang berbeda. Aktivitas pembentukan kekuatan
membutuhkan pembebanan otot yang sangat berat pada tingkat tertentu jika
dibandingkan dengan aktivitas ketahanan. Aktivitas pembentukan ketahanan
membutuhkan beban yang lebih sedikit tetapi dengan pengulangan yang bertambah. Untuk itu, ketahanan bisa dianggap sebagai kemampuan
untuk melajutkan pada performa kekuatan. Melakukan sit-up, push-up, dan pull-up
sebenarnya melakukan aktivitas ketahanan, meskipun pada setiap gerakan
membutuhkan kekuatan. Ketiga aktivitas ini merupakan beberapa hal yang paling
sering digunakan untuk mengukur ketahanan otot, dan menurut montoye (1970),
mereka merupakan bagian dari tes yang paling bagus. Tetapi ada masalah berhubungan denga pull-up dikarenakan berat badan (pate
et al, 1987). Seluruh berat tubuh harus diangkat, dan banyak atlet yang tidak
mampu melakukan hal ini. Karena itu, tes pull-up yang telah dimodifikasi lebih
sering digunakan.
Daya
tahan akan selalu ada sepanjang kita melakukan aktifitas dengan tahapan yang
teratur. Memenuhi tuntutan aktifitas degan dengan daya tahan otot secara
periodik akan mengakibatkan kelelahan baik secara kekuatan maupun secara
perhatian dalam upaya mencapai suatu ketrampilan.
Daya tahan otot
dalam olahraga bolavoli diperlukan sepanjang pertandingan, mulai dari pasing,
smash, blok dan servis. Pertandingan bolavoli yang bisa mencapai lima set
sangat membutuhkan daya tahan otot yang baik.
Beban latihan
yang harus dilaksanakan dalam latihan sebesar 30-50% dari 1 repetisi maksimal
(RM). M – E short jumlah repetisinya adalah 10-30, M-E medium
repetisi latihannya adalah 30-60 harus terus-menerus tidak boleh berhenti, M-E long
repetisi latihan yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak terkadang sampai
mencapai batas limit yang ditentukan yaitu sekitar 100-150.
Program daya
tahan umum dapat dilakukan selama kurang lebih 45 menit. (Furqon 1996:10).
Latiahan beban yang baik serta untuk hasil optimal, latihan dilakukan tiga kali
tiap minggu. (Furqon 1996:10). Berikut adalah contoh program latihan beban
untuk daya tahan otot dalam bolavoli.
Table 4.1 Program latihan daya tahan muscular
Pertemuan
|
Intensitas
|
set
|
Repetisi
|
Recavery
|
Irama
|
1
|
30% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
2
|
32% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
3
|
34% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
4
|
32% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
5
|
34% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
6
|
36% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
7
|
34% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
8
|
36% RM
|
2 set
|
25 kali
|
2 menit
|
Slow
|
Intensitas
dalam program latihan ini menggunakan beban awal 30% RM, set dan repetisi tidak
berubah karena subjek merupakan atlet tingkat intermediet yang belum terlatih.
Grafik program latihan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik peningkatan beban latihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar