Kamis, 25 Desember 2014

MINDSET ATAU POLA PIKIR

Banyak perbincangan disekitar kita yang memanfaatkan kata-kata itu, tapi kalau ditanya tentang apa sebnarnya hakekat mindset/pola pikir itu sendiri kadang kita klabakan. Katanya si James Arthur Ray, penulisnya “the science of success” mengatakan kalau mindset adalah sebuah gugusan keyakinan nilai-nilai, identitas,ekspektasi, sikap, kebiasaan, opini, polapikir tentang diri anda dan hidup.  Melalui pola pikir kita bisa memaknai apapun yang kita lihat dan alami dalam hidup. So,, pola pikir penting ga bagi kehidupan kita? Penting untuk dipelajari atau tidak? Mempengarui dalam menyelesaikan masalah atau tidak? Sampai pada menentukan nasib diri kita ga si-mindset itu? Jangan mau kalau otakmu sampai brocel-brocel, begitu kata Cak Lontong di sebuah media promosi produk minuman.
Dilihat bahasanya sebenarnya pola pikir bisa dimaknai bahwa sesungguhnya pikiran itu mempunyai pola, hehehe.. untuk membuat agar pola itu tersistem dengan baik maka kita harus bener-bener cerdas, sehingga pertanyaan-pertanyaan diatas dapat terjawab dengan mudah.  Selanjutnya apakah pola pikir itu merupakan bawaan atau bentukan? Jika pola pikir merupakan bawaan aku yakin Tuhan azawajala pasti bikin pola pikir yang baik yg statis, jadi keteraturan dalam dunia ini terjaga. Tapi ternyata dunia ini diisi oleh berbagai macam kepentingan, berarti pola pikir itu merupakan bentukan, bisa berubah sesuai keinginan empunya. Pola pikir menggerakkan perilaku tertentu, dan setiap perilaku tersebut pasti ada konsekwensinya. Sebenarnya setiap orang bebas memikirkan hal yang mau dipikirkanya,termasuk memikirkan Tuhanya, atau memikirkan siapa jodohnya kelak (buat yang jomblo). Namun pasti terikat pada konsekwensi dari pikiran tersebut, setiap orang juga bebas berperilaku apapun, tapi pasti terikat pada konsekwensi, jadi kesimpulanya kita bebas memilih sekaligus terikat akan konsekwensi, jos kan????
Pola pikir terbentuk dari informasi terdahulu, sehingga pola pikir sangat masih bisa diperbaiki, atau bahkan berubah total, setiap orang bukan hanya bisa learn, tp juga unlearn dan kemudia relearn. Liat tuh yang diberitakan di media masa sekarang, banyak mantan ustad atau orang-orang alim terjerat kasus korupsi, atau kasus lain yang memberitakan seorang penjahat kelas kakap menjadi seorang pendakwah, entah bener atau tidak, setidaknya hal itu bisa dijadikan contoh betapa mudahnya pola pikir seseorang berubah, dari yang awalanya berfikir bahwa neraka itu ada menjadi berfikir bahwa neraka itu hanya imajinasi orang yang takut.LOL.
Untuk menjadikan pola pikir ini menjadi baik harus terkontrol dalam arti menempatkan diri dalam lingkungan yang baik, pendidikan yang baik, berusaha berfikir dari berbagai sudut pandang agar lebih bijak, tidak apatis, atau bahkan dengan bantuan orang lain yang berkompeten dibidang pola pikir ini, yang agama muslim ya datang aja ke pak ustadz, bertobat, hidup sesuai alquran n assunah, untuk agama lain ya segera kembali ke agamanya masing-masing. dan pastinya proses untuk merubah pola pikir setiap orang berbeda-beda, ada yang cepet dan ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun, yang jelas pola pikir harus dibentuk sejak dini, sebagai orang tua dari anak harus mengajari anaknya dengan hal-hal yang positif, untuk diri sendiri sudah pastinya. Untuk umat beragama satu indikator pola pikir pasti sudah tersusun dengan baik.
Kebetulan lagi seneng-senengnya berolahraga, semua atlit menurut saya harus punya mindset dan visi yang jelas. Apalagi untuk atlet untuk nomor beregu. Kalau ga punya visi yang jelas ya bakalan tidak berprestasi. Walaupun faktor prestasi dalam olahraga yang utama adalah fisik, teknik, taktik baru setelahnya adalah mental. Dengan pola pikir yang baik InsyaAllah kualitas hidup juga akan menjadi baik, semua tidak asal GG/GacoGabrus #kata temenku yang asli Solo, tetangganya Pak Presiden, hehehe. Dan tentunya dibarengi dengan selalu berdoa pada yang maha kuasa.

Selasa, 23 Desember 2014

PENGEMBANGAN EVALUASI KOGNITIF UNTUK PENDIDIKAN JASMANI.

Judul di atas sangat sesuai dalam rangka penerapan K-13 yang sedang gencar2nya distop pelaksanaanya. (Baca:https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CCcQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.infosumbar.net%2Fberita%2Fberita-nasional%2Finilah-bunyi-surat-edaran-penghentian-kurikulum-2013%2F&ei=fJ-XVMieJIuXuATG64LYBw&usg=AFQjCNGcDnwRz3Xb00AOVYwf2V8Z1fu2EA&sig2=gB4Xb7Tt-Ef740fgdajHsw&bvm=bv.82001339,d.c2E). Di beberapa wilayah seperti jawa timur tetap melaksanakan K-13. Sebenarnya secara hakekat, proses pembelajaran antara CBSA sampai dengan K-13 adalah sama, proses membuat anak2 yang tidak bisa menjadi bisa, batas minimal adalah “standart proses”, dalam arti prosesnya baik maka hasil akan selalu mengikuti gimana proses itu dijalankan. Dalam pembelajaran jasmani yang menurut banyak temen2ku yang berasal dari jurusan lain itu katanya enak. “Tinggal kasih bola selesai”. Ternyata mempunyai sisi evaluasi dan proses yang cukup kompleks. Bukan hanya gerak saja yang dinilai tapi juga faktor yang menyebabkan kenapa gerak bisa menjadi baik juga harus di evaluasi dengan seksama. Teori perkembangan gerak menyebutkan bahwa gerak itu punya fase belajar, dan salah satu fase belajar gerak adalah “fase kognifif”. *udah tes kognitif belum tuh atlet2 timnas? Hehehe. So, jika kita memiliki kognitif yang baik setiknya keterampilan gerak kita ga jelek2 amat. Atau akan lebih mudah melatih anak/atlet dengan kognitif yang baik dari pada melatih anak/atlet dengan kognitif yang kurang. Kita ambil contoh dari luar negeri nan jauh disana “jose mourinho” Mourinho belajar di universitas di Lisboa dan meraih gelar sarjana dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi sepakbola. (dari wikipedia). Kita buat tesis dengan tema satu teknik dasar aja ga slesai-selesai sampai surat DO menghampiri rumah kita. #mikir. Selanjutnya kita mulai satu persatu membahaas tentang tema di atas. selengkapnya ----->>>>

Pengembangan Evaluasi Kognitif Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

or https://www.scribd.com/doc/250897118/Pengembangan-Evaluasi-Kognitif-Dalam-Pembelajaran-Pendidikan-Jasmani

Sabtu, 05 April 2014

FAVORITE TEACHER

Walaupun pada saat sekolah ga pinter-pinter banget, minimal dari beberapa aspek kecerdasan masih memenuhi lah dalam kategori baik. Hal itu tidak terlepas dari bimbingan, dorongan, motivasi dari para guru sejak TK sampai Kuliah. Berikut ini para guru-guru yang menurut aku sangat berpengaruh terhadap mindsetku saat ini.

1.SD
Sekolah di SD pinggiran kota kecamatan pacitan, yaitu SDN Semanten cukup membuatku bangga. Walaupun berasal dari SD Imbas tp tetep bisa lanjutkan ke SMP terbaik di Pacitan, hal itu tidak terlepas dari para guru-guru yang baik banget dan super cerdas. Buat aku guru SD memang luar biasa, bisa hadapi sifat dan perilaku anak kecil sampai anak besar yang punya kebiasaan berlari, melempar, menendang. Hehehe  Guru paling hebat saat itu buat aku adalah Pak Ahmad Djazuli, S.Pd, selain pinter, cerdas, dan tegas, beliau orangnya sangat sederhana dan akrab dengan anak-anak. Selalu meluangkan waktu buat anak2 yang berlebihan, baik kelebihan otak (pintar), kelebihan tenaga (usil) dan semua spesies anak-anak.

2. SMP
Masa SMP atau kata Anita J harrow masa dewasa awal merupakan masa perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan seorang manusia, awal pencarian jati diri merupakan hal terpenting dari segala hal, mungkin dalam hal ini lebih banyak pencarian jati diri yang negatif. Hingga pada saat SMP kurang begitu berkesan, hal itu mengimbas pada ingatanku akan para guru-guru yang membimbing memasuki masa alay pada saat itu, mungkin ada beberapa yang masih ingat karena masih sering berinteraksi, salah satunya Mr. Sukatno, S.Pd., M.Pd(M.Ag)  karena pada saat pelajaran beliau aku ga pernah dapat nilai 7, selalu dapat 6. Gara2 beliau keterampilan berbahasa inggrisku tidak pernah beranjak menjadi baik. Tp disisi lain beliau tetap guru paling baik lah.

3.SMA
Kisah paling indah adalah waktu SMA, begitu kata lagu jaman dulu yang sering aku dengar saat bapak ibuku muter kaset, memang benar. adanya Cuma senang dan senang sama seperti pramuka “disini senang disana senang”.  Pergeseran perilaku dan pola pikir sudah terjadi saat SMA, mulai memikirkan akan kuliah dimana, bagaimana bisa PMDK (jaman dulu), bagaimana dapatkan pacar, sungguh luar biasa keras otak diperas untuk menyelesaikan masalah2 saat sma. Saat SMA aku punya guru fisika yang sangat hebat, saat itu beliau tidak begitu disukai sama anak2, karena apa yang diajarkan tidak banyak yang keluar saat ujian, tp aku sangan suka dengan beliau karena analogi2 yang dipakai dlam pembelajaran cukup menarik. Pada saat itu memang model pembelajaran beliau kurang relevan dengan kebijakan sekolah yang menginginkan drill soal agar siswanya “hapal”. Tp untuk model pendidikan saat ini “pendidikan karakter” beliau sangat sesuai (menurutku). Beliau adalah Suhusada, S.Pd. dengan gaya khasnya membetulkan celana, mulailah bercerita tentang sesuatu yang kadang ga nyambung tp cukup inspiratif dan tentunya masih dalam substansi materi pembelajaran saat jam itu.

4.SARJANA
Pengen masuk jurusan hukum atau teknik di kota Jogja atau Solo tp ternyata terjerumus dalam jurang yang sekarang sangat aku nikmati, pada saat hari pendaftaran PMDK terahir ketemu temen istimewaku alm.SatriaSandy diajak masuk jurusan Olah Raga di UM Malang, kata dia kuliahnya enak, Cuma lari-lari dan maen bola. Asekk, ga akan mikir. Ternyata prediksi itu salah total. Ternya kuliahnya cukup merepotkan barisan pertahanan otak kanan dan otak kiri. Udah capek suruh mikir lagi, Istimewa. Di Jurusan Olahraga UM malang nama Prof. Dr. ME. Winarno, M.Pd adalah nama paling terkenal, karena memang yang bergelar profesorbaru beliau, terlepas dari hal tersebut Prof. Win merupakan salah seorang yang paling inspiratif dalam hidupku,  selain cerdas dan baik, beliau cukup bijaksanadan tentunya seorang yang Alim. Aku juga dapat kata2 yang nurut aku cukup keren yaitu “membijaksanai’ bukan “menyikapi”, kata2 itu aku dapat saat bimbingan skripsi dengan beliau. Hehehe.  Makasih Prof.Win

5.MAGISTER
Kesampaian juga kuliah di kota solo, melanjutkan studi magister di UNS. Prof. Agus Kristianto mungkin dosen favorit dan cerdas dari mahasiswa pasca IOR, namun yang inspiratif buat saya adalah Prof. Dr. Sugiyanto. Cukup kaget dan takut saat konsultasi sama Prof.Win terkait siapa yang jadi pembimbing tesis dan Prof.Win mengatakan kalau Prof.Gi’ yang harus dijadikan pembimbing, maklum aja pada saat kuliah beliaulah dosen yang sangat “ditakuti”. Sampai2 Cuma sedikit  yang mw ngambil pembimbing beliau.tp setelah berjalan semuanya baik2 saja . satu setengah tahun lebih, dan hampir dua tahun aku menyelsaikan tesis, bukan waktu sebentar untuk ukuran pasca UNS yang banyak meluluskan magister dalam satu setengah tahun. Tp efek domino yang ditimbulkan dari seringnya berinteraksi dengan beliau cukup signifikan. Minimal bisa mempelajari sedikit demi sedikit dan semoga bisa mencontoh kebijaksanaan dari Prof. Dr. Sugiyanto. Matursuwun Prof.Gi’

demikian beberapa guru yang telah berjasa menjadikan saya menjadi seperti saat ini. sebenarnya masih banyak guru-guru lain yang juga menggembleng saya selama ini. saya ucapkan maturnuwun yang banyak untuk panjenengan semua. semoga kesuksesan dan kebahagian selalu menaungi anda semua. Amin. 

Siapa guru favoritmu sobat??

nb:maaf ya Prof. pict nya nyuri di google.hehe

Selasa, 14 Januari 2014

Intensity of Physical Exercise

Latihan olahraga merupakan adaptasi fisik yang sistematis melalui peningkatan kapasitas fisiologis tubuh secara bertahap terhadap kerja otot. Latihan yang tepat dengan hasil maksimal harus berdasarkan pada sistem energi yang terlibat dalam aktivitas otot sesuai dengan jenis olahraganya. Sistem energi pada otot ada tiga macam, yaitu sistem energi anaerobik alaktik, anaerobik laktik dan aerobik. Berikut tabel waktu kerja menurut persentase kontribusi sistem-sistem energi aerob/anaerob  (MacDougal, dkk, 1983:.42)
Max Effort
Work Time
Anaerobic
Alactic
Anaerobic
Lactic
Aerobic
5 sec
10 sec
30 sec
1 min
2 min
4 min
10 min
30 min
1 h
2 h
85
50
15
8
4
2
1
1
1
1
10
35
65
62
46
28
9
5
2
1
5
15
20
30
50
70
90
94
97
98
Dalam kegiatan olahraga ketiga macam sistem energi ini selalu terpakai bersama-sama pada saat dimulainya aktivitas, akan tetapi dalam proporsi yang berlainan. Kontribusi ketiga sistem energi ini tergantung dari intensitas aktivitas. Menurut Prof.Dr.M.Doewes, dr. Generalisasi semacam tabel tersebut dalam beberapa hal dapat menyesatkan. Pendekatan ini hanya bermanfaat untuk aktivitas yang berkesinambungan contohnya dalam sepak-bola yang berlangsung lama (1,5 jam) yang terdiri atas serangkaian ledakan-ledakan pelepasan energi berkecepatan tinggi 5 - 20 dtk yang dipisahkan oleh periode-periode pemulihan berintensitas rendah. Oleh karena itu, anggapan bahwa nomor-2 yang memakan waktu sangat singkat hanya menghendaki pelatihan anaerob, sedangkan nomor-2 dengan waktu yang lama hanya membutuhkan pelatihan aerob saja ”merupakan anggapan yang menyesatkan” (MacDougall, dkk, 1983).
Dalam melakukan latihan fisik harus benar-benar terukur, karena fisik merupakan komponen utama dalam prestasi olahraga. Hal tersebut tentunya erat kaitanya dengan metode evaluasi yang dilakukan pelatih terhadap atlitnya dalam menentukan takaran atau dalam hal ini adalah intensitas latihannya. Dalam menentukan intensitas latihan harus mengetahui parameter tertentu sebagai alat evaluasi. Ada beberapa metode atau parameter yang digunakan pelatih dalam menentukan intensitas latihan. Dalam bahasa yang sederhana yaitu untuk mengetahui ambang batas antara kerja dengan menggunakan sistem energi aerobik menuju sistem anaerobik ( anaerobic treshold). Sebelum membahas tentang parameter menentukan intensitas latihan kita harus tau apa sebenarnya hakekat dari “intensitas”. Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326). Sedangkan menutrut Nurkholif  Hazim (2005: 191), bahwa: “Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha”. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan.
Jika dikaitkan dengan intensitas latihan, beberapa ahli mendefinisikan tentang intensitas sebagai berikut. Moeloek (1984:12) dijelaskan, “Intensitas latihan menyatakan beratnya latihan”. Kemudian Chu (1989:13) menyatakan, “Intensity is effort involved in performing a given task”. Jadi intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Hidayat (1990:53) menyatakan, “Semua gerakan yang eksplosif memerlukan energi yang besar”. Ini berarti pengeluaran energi merupakan indikasi tingkat intensitas suatu pekerjaan.
Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan terdapat bebrapa metode, berikut beberapa metode yang bisa digunakan untuk menentukan intensitas latihan.

1.    Hert Rate
Harsono (1988:115) menjelaskan, “Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”. Selanjutnya Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh Harsono (1988:116) menjelaskan:
a.    Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus: denyut nadu meksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
b.    Takaran intensitas latihan
1)      Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160 sampai dengan 180 denyut nadi/menit.
2)      Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya adalah70%-85% kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit. Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
3)      Lamanya berlatih di dalam training zone untuk olah raga prestasi: 45-120 menit dan  untuk olahraga kesehatan: 20-30 menit.
Menurut Fox jelas denyut jantung maksimal = 220 – umur, sedang menurut Richard Rost denyut jantung maksimal tergantung pada faktor-faktor biologis, usia, keterlatihan. Menurutnya ia harus dites dengan ECG kapan ia mengalami ischaemic. Menurut Richard, denyut latihan adalah 50% HRR+denyut istirahat, dimana HRR (heart rate reserve) = HRM (heart rate maximal) – denyut nadi istirahat. Menurut Karponen, denyut latihan = 80% HRR+denyut istirahat.

2.    Asam Laktat

Normal seseorang akan mengalami kelelahan bila ia bekerja terus menerus dengan tingkat kerja tertentu dan asam laktat di tubuhnya lebih dari 4 mmol/1 liter darah. Pengukuran dilakukan berkali-kali dengan tingkat kerja yang makin meningkat, dimana setiap peningkatan akan diambil darahnya dan diukur kapan kadar asam laktatnya 4mmol.Tingkat kerja ini bisa lari dengan kecepatan tertentu atau memakai Ergocycle yang beban terukur. Untuk atlet tertentuternyata pada saat ambang anaerobik didapatkan denyut jantung yang sangat berbeda dengan formula umur. Bila ia dalam ambang anaerobik, maka denyut jantungnya dianggap optimal. Sekarang ukuran denyut jantung yang memakai metode asam laktat dapat dipakai sebagai patokan baru bagi pelatih dalam melatih fisik yang bersifat aerobik.

Minggu, 12 Januari 2014

Kitab Paling "Sombong"

Pada masa sekarang dalam dunia pendidikan khususnya dan diseluruh lapisan kehidupan, buku merupakan sumber ilmu yang masih sangat di perhitungkan kesaktianya. Walaupun pada jaman yang serba canggih ini sudah berkembang menjadi buku-buku elektronik atauyang lebih dikenal E-Book, dengan alasan tidak menghabiskan kertas, menebang pohon untuk bahan baku kertas, atau bahkan tidak mudah untuk di korupsi (Korupsi Alquran, Pejabat Kemenag Diancam 20Th Penjara. Coba lihat http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/01/06/myz2s2- via @republika). Hehehe. 
Bicara tentang buku ataupun kitab, kita harus tau hakekat dari buku itu sendiri, menurut om “WIKIPEDIA” Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyaiimplikasi hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau. 
Merujuk dari pengertian tentang buku atau kitab di atas, ternyata semua tulisan yang terjilid bisa disebut buku. Walaupun ada beberapa batasan-batasan tertentu mengenai pemaknaan hal tersebut. Dalam sebuah buku memiliki beberapa bagian terpenting yang tidak boleh dilewatkan oleh sang penulis. Diantaranya adalah, sampul, daftar isi, kata pengantar, isi buku dan biasanya d tambahi dengan rujukan penulisan. Dalam membaca sebuah buku biasanya kita mulai dari depan, mulai dari judul buku, siapa penulisnya, serta yang tidak terlupakan membaca kata pengantar buku.
Kata Pengatar merupakan sepatah kata dari penulis yang disampaikan kepada pembaca mengenai isi tulisannya. Dalam sebuah kata pengantar biasanya diisi dengan harapan si penulis, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung apa yang telah ditulisnya, serta permohonan kritik dan saran yang membangun. 
Dalam kasus kata pengantar, saya menemukan sebuah buku atau kitab yang saya rasa sangat sombong atau bahkan kalau ada “Tujuh Kitab Tersombong Versi On The Spot”, Kitab ini menempati urutan pertama, heuheuehu. Berikut isi kata pengantar kitab ini “لِّلْمُتَّقِينَ هُدًى فِيهِ رَيْبَ لَا ٱلْكِتَٰبُ لِكَذَٰ” yang artinya kitab (AlQuran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang beriman. Sang pembuat kitab ini (Allah SWT) sangat bangga dengan apa yang disampaikan dalam seluruh kitabnya. Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Al-Quran yang diturunkanNya kepada hamba dan RasulNya adalah merupakan kitab yang sangat besar dan agung yang sama sekali tidak mengandung keraguan dan dugaan bahwa ia adalah bukan wahyu Allah dan kitabNya. Hal itu disebabkan ia adalah sebagai mukjizat, disamping petunjuk dan cahaya yang dibawanya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hal mana dengan keduanya (iman dan taqwa) dapat mengantarkan mereka kepada jalan-jalan kedamaian, kebahagiaan dan kesempurnaan. Tapi perlu diingat bahwa kitab ini hanya diperuntukkan bagi yang beriman dan bertaqwa. Taqwa sendiri bermakna orang-orang yang takut azab Allah dengan berbuat taat kepadaNya ; menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. 

 “Wallahualam”

mamu_mam: Soma Cube (7 puzzle, puluhan bentuk, ratusan kombi...

mamu_mam: Soma Cube (7 puzzle, puluhan bentuk, ratusan kombi...: Post ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya yakni " Puzzle IQ (tak sesederhana penampakannya) " di mana dijelaskan gam...

SUDAHKAH ANDA KHATAMKAN AL-QUR'AN?! ~ Jendela Al-Qur'an

SUDAHKAH ANDA KHATAMKAN AL-QUR'AN?! ~ Jendela Al-Qur'an