Minggu, 15 Desember 2013

Prinsip Individualitas (The Prinsiples of Individuality)

Masih sangat ingat setiap detai pertandingan sepakbola timnas sea games indonesia yang pergi ke myanmar, pada babak penyisihan grup di pertandingan ke tiga melawan saudara mudanya (timor leste) “hanya” mampu bermain imbang, kenapa? Banyak faktor yang mempengaruhi dariperolehan hasil tersebut, yang jelas dalam teori prestasi olahraga, faktor penentu prestasi itu ada lima, Fisik, teknik, taktik, mental dan yang terakhir adalah keberuntungan, untuk kasus timnas sea games kali ini faktor mana yang kurang? Coach RD dan punggawanya lah yang tau.
Sedikit berbicara pada faktor yang pertama “kondisi fisik” yang merupakan faktor utama sebagai pondasi untuk meningkatkan performa faktor-faktor selanjutnya, dalam latihan kondisi fisik banyak sekali item yang wajib diperhatihan, mulai prinsip latihan, faktor latihan, sarana prasarana dan lain sebagainya, semua jadi pertimbangan khusus dalam menentukan program latihan. Untuk cabang olahraga beregu, kecenderungan latihan fisik yang “seadanya” sudah menjadi trend di indonesia. Sepak bola, bolavoli, basket, dll.
Salah satu hal yang sangat kecil dan sering dilupakan oleh para manager tim olahraga beregu adalah prinsip latihan individual, pada prinsipnya masing-masing individu berbeda satu dengan yang lainya, dalam latihan setiap individu  juga memppunya kemampuan yang berbeda-beda. Seyogyanya dalam melakukan latihan fisik setiap individu diprogramkan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik serta kondisi individu masing-masing atlet dan hal tersebut akan lebih berarti.
Berdasarkan pengalaman latihan yang saya alami jaman doloe, waktu masih usia belasan tahun awal (adolesence awal), pelatih memberi beban latihan kepada saya sama seperti beban latihan senior saya yang sudah bermain untuk tim samator surabaya. (tapi ya tak lakukan) karena ketidak tahuan dan ketakutan terhadap sang pelatih. Hasilnya?? Alhamdulillah . hehehe, begitu udah gede dan sering jalan-jalan nyambangi beberapa klub olahraga yang ternama di indonesia, ternyata sama saja sistem latihan fisiknya dengan yang dilakukan di daerah asal saya yang masih “ndeso” itu. MasyaAllah. . . hehehe
Bebara waktu kemaren sempat ngadakan wawancara eksklusif di warung kopi dengan salah satu punggawa tim sepak bola ternama di Indonesia, temuan dari hasil wawancra tersebut menyatakan “sama saja” . nih sedikit potongan wawancara saya gan.
Saya: Gimana proses latihanya dengan pelatih yang baru?
Mr.X: enak sam, ni mw TC untuk persiapan piala gubernur.
Saya: wah, mantap itu.. TC itu apa? Tes contact? Hehehhehe.. kalau latihan fisik gimana?
Mr.X: menggunakan sistem “circuit training”.
Saya: owhh, (dalam hati bingung dengan istilah aneh2). Trus beban latihanya gimana?
Mr.X: ya semua sama, tinggal pindah pindah tiap stationya,.
Saya: berarti bebanmu sama ma Bek (*&(^%$#) itu?
Mr.X: iya sama.
Saya: weleh weleh.
Itu penggalan ngobrol saya ma pemain hebat itu, poin pentingnya, dy itu posturnya kecil, baru masuk tim senior, dan beban latihanya disamakan dengan bek tangguh yang posturnya ideal untuk ukuran eropa. Kalau nurut Mr. Harsono dalam bukunya yang kemaren tak buka ternyata udah sangat kusam, beliau mengatakan bahwa: faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, bentuk tubuh, kedewasaan, latar belakang pendidikan, lamanya berlatih, tingkat kesegaran jasmaninya, ciri-ciri psikologisnya, semua itu harus ikut dipertimbangkan dalam menyusun program latihan. Latihan yang dilakukan harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi individu atlet. Program latihan yang disusun dan pembebanan yang diberikan dalam latihan harus sesuai dengan kondisi tiap-tiap individu.
Kira2 bebera kasus di atas kalau dikaitkan dengan prinsip keadilan masuk ga ya? Maksudnya, tujuan latihan itu kanmembuat tiap individu mencapai derajat tertinggi, analoginya jika dalam perjalanan menuju tempat yang sama, tapi berangkatnya dari tempat yang berbeda, kira2 bekal yang disiapkan sama atau ga? Pastinya ga akan pernah sama. Analogi lain adalah jika dalam sebuah keluarga mempunyai dua anak, yang satu masih duduk di bangku sekolah dasar, sedangkan yang satunya sudah di bangku kuliah, uang saku yang diberikan orang tuanya pasti ga akan sama, jika adeknya yg masih SD diberi uang saku sama dengan kakaknya yang sudah kuliah, dikhawatirkan si adek akan membeli barang2 yang tidak bermanfaat ata bahkan berefek buruk bagi dirinya, begitupun sebaliknya, jika sang kakak diberi uang saku sama dengan adeknya, pasti ga akan pernah cukup, karena kebutuhan kuliah lebih besar dari pada yang masih SD.

So,,, secara filosofis keadilan dalam olahraga, penerapan  “prinsip individual” secara bijaksana adalah hal paling adil yang harus dilakukan oleh setiap pelatih olahraga. Jadi jangan dilihat hanya sebatar dari kemampuan teknik yang mengagumkan ataupun strategi pelatih yang briliant atau bahkan hanya mengandalkan dukungan para suporter yang fanatik untuk meningkatkan mental pemain, tapi pondasi dasar ( phisic ability) juga wajib diperhatikan. Dan tentunya masih banyak faktor-faktor lainya yang mempunyai tingkat krusialitas sama dengan dengan bahasan ini. 

Minggu, 08 Desember 2013

DEMOKRASI


Tiap hari kita disuguhi berita2 politik, korupsi, pemilukada, konflik dan semua hal yang buruk yang ada di negeri “gemah ripah loh jinawi” ini. Kadang ada rasa penasaran kadang juga ada rasa bosan untuk mendengarkan ataupun melihat. Apalagi tahun depan mau di adakan hajatan termewah negeri ini, “PEMILU” atau “PESTA DEMOKRASI”. Kenapa termewah? Karena pemilu membutuhkan biaya yang sangat mahal, ini yang dikatakan menkeu kita “Jakarta (ANTARA News 15-3-2013) - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran senilai Rp16 triliun sebagai biaya untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. "Buat pemilu kurang lebih Rp16 triliun," ujarnya di Jakarta, Jumat. Menurut Agus, biaya khusus yang akan tercantum dalam APBN 2014 tersebut akan dipergunakan sebagai anggaran pelaksanaan dalam upaya menciptakan pemilihan umum yang sehat, terencana, dan demokratis serta menjaga stabillitas nasional.” Semoga harapanya terkabul. Kira2 16T itu kalau di buat sekolah dari sd-sma bisa buat berapa juta anak ya???
Ngomongin masalah demokrasi, kita harus tau dlu apa demokrasi, gimna sejarahnya, dan bagaimana pandangan demokrasi menurut yg berpandangan berbedaa dengan penganut demokrasi, kepo dikit ga pa2, asal jangan mainstream, heuheuheu.
Di Negara kita ini semua menggunakan pemilihan langsung, mulai milih ketua RT, RW, kepala desa, Bupati, gubernur, sampai presiden. Kalau buat mahasiswa, milih ketua ketua mahasiswa jurusan, ketua BEM aja sering sampai berantem, kalau pilihan dekan atau rektor jangan sampai ya?? Tak elok dilihat kalau kata orang sumatra, hehe
Nih coba lihat dari kaca mata islam, kan kebetulan lebih dari 50% orang indonesia itu muslim, katanya rahmatan lil alamin, bisa ga islam kasih solusi. (emang masalahnya dimana??). yang pertama adalah pengertian demokrasi dulu,

Pengertian demokrasi
Demokrasi yang umum kita dengar adalah pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat yang diutarakan oleh Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln. Selain itu, masih ada banyak lagi pengertia demokrasi yang ada. Kata demokrasi sendiri berasal dari gabungan kata demos dan cratein yang diambil dari bahasa Yunani karena demokrasi sudah dimengerti oleh manusia sejak zaman Yunani Kuno masih berlangsung. Kata Demosdisini memiliki arti rakyat, sedangkan Cratein berarti kekuasaan atau juga pemerintahan.
Melihat dari penjabaran di atas, maka kita bisa menarik kesimpulan pengertian demokrasiadalah pemerintahan yang memposisikan rakyat sebagai pemegang peranan penting untuk memutuskan segala hal. Hal ini juga sudah didukung dengan pernyataan yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimana demokrasi berarti bentuk ataupun sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya turut memerintah dengan melalui perantara wakil rakyat. Segala gagasan ataupun pandangan yang menomorsatukan persamaan hak serta kewajiban adalah prioritas penting dari demokrasi itu sendiri.

Sejarah Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata (dêmos) “rakyat” dan (Kratos) “kekuasaan”, merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia. Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen. Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.
Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari 1.500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen. Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi. Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung. Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan. Paket pembaruan konstitus yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan. Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena. Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan. Namun dari sekitar 150.000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.
Menurut syaikh abdul qadim zallum, dalam kitabnya demokrasi sistem kufur, demokrasi mempunyai latar belakang sosio-historis yang tipikal barat selepas abad pertengahan, yakni situasi yang dipenuhi semangat untuk mengeliminir pengaruh dan peran agama dalam kehidupan manusia. demokrasi lahir sebagai anti-tesis terhadap dominasi agama dan gereja terhadap masyarakat barat. karena itu, demokrasi adalah ide yang anti agama, dalam arti idenya tidak bersumber dari agama dan tidak menjadikan agama sebagai kaidah-kaidah berdemokrasi. orang beragama tertentu bisa saja berdemokrasi, tetapi agamanya mustahil menjadi aturan main dalam berdemokrasi. secara implisit, beliau mencoba mengingatkan mereka yang menerima demokrasi secara buta, tanpa menilik latar belakang dan situasi sejarah yang melingkupi kelahirannya.

Demokrasi Menurut Islam
Dalam demokrasi kedaulatan berada di tangan rakyat, konsekuensinya bahwa hak legislasi (penetapan hukum) berada di tangan rakyat (yang dilakukan oleh lembaga perwakilannya, seperti DPR). Sementara dalam Islam, kedaulatan berada di tangan syara’, bukan di tangan rakyat. Ketika syara’ telah mengharamkan sesuatu, maka sesuatu itu tetap haram walaupun seluruh rakyat sepakat membolehkannya.
Disisi lain, kalau diyakini bahwa hukum kesepakatan manusia adalah lebih baik daripada hukum Allah, maka hal ini bisa menjatuhkan kepada kekufuran dan kemusyrikan. Ketika Rasulullah saw membacakan: Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah. (QS. At Taubah : 31)
Ady bin Hatimr.a berkata: Wahai Rasulullah mereka (org nashrany) tidaklah menyembah mereka (rahib).
Maka Rasul menjawab: 
Benar, akan tetapi mereka (rahib dan org alimnya) menghalalkan apa-apa yang diharamkan Allah maka mereka (org nashrany) menghalalkannya, dan mereka mengharamkan apa yang dihalalkan Allah maka mereka (nashrany) mengharamkannya pula, itulah penyembahan mereka (nashrany) kepada mereka (rahib dan org alimnya) [HR. Al Baihaqi, juga diriwayatkan oleh at Tirmidzi dengan sanad Hasan]
Berkenaan dengan kebebasan beragama, Islam memang melarang memaksa manusia untuk masuk agama tertentu. Namun demikian Islam mengharamkan seorang muslim untuk meninggalkan aqidah Islam. Rasulullah bersabda:
“Siapa saja yang mengganti agamanya (murtad dari Islam) maka bunuhlah dia”.(HR Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ashabus Sunan).
Adapun kebebasan berpendapat, Islam memandang bahwa pendapat seseorang haruslah terikat dengan apa yang ditetapkan oleh syariat Islam. Artinya seseorang tidak boleh melakukan suatu perbuatan atau menyatakan suatu pendapat kecuali perbuatan atau pendapat tersebut dibenarkan oleh dalil-dalil syara’ yang membolehkan hal tersebut. Islam mengharuskan kaum muslimin untuk menyatakan kebenaran dimana saja dan kapan saja. Rasulullah saw bersabda :“…Dan kami(hanya senantiasa) menyatakan al-haq (kebenaran) dimana kami berada, kami tidak khawatir (gentar) terhadap cacian tukang pencela dalam melaksanakan ketentuan Allah”. (HR Muslim dari Ubadah bin Shamit).
Berkaitan dengan kepemilikan, Islam melarang individu menguasai barang hak milik umum, seperti sungai, barang tambang yang depositnya besar, dll, juga melarang cara mendapatkan/mengembangkan harta yang tidak dibenarkan syara’ seperti riba, judi, menjual barang haram, menjual kehormatan, dll.
Adapun kebebasan dalam bertingkah laku, Islam menentang keras perzinaan, homoseksual-lesbianisme, perjudian, khamr dan sebagainya serta menyediakan sistem sanksi yang sangat keras untuk setiap perbuatan tersebut. Sementara demokrasi membolehkan hal tersebut, apalagi kalau didukung suara mayoritas. sehingga tidak aneh kalau dalam sistem demokrasi, homoseksual yang jelas diharamkan Islampun tetap dibolehkan asalkan pelakunya sudah dewasa (diatas 18 tahun) dan dilakukan suka-sama suka. Begitu juga perzinaan asal dilakukan orang dewasa yang suka-sama suka dan tidak terikat tali perkawinan maka tidaklah dipermasalahkan.

Demokrasi = Syuro (Musyawarah)?
Sebagian kalangan menyatakan bahwa Demokrasi itu sesungguhnya berasal dari Islam, yakni sama dengan syuro (musyawarah), amar ma’ruf nahyi munkar dan mengoreksi penguasaHal ini tidaklah tepat karena syuro, amar ma’ruf nahyi munkar dan mengoreksi penguasa merupakan hukum syara’ yang telah Allah swt tetapkan cara dan standarnya, yang jauh berbeda dengan demokrasi.
Demokrasi memutuskan segala sesuatunya berdasarkan suara terbanyak (mayoritas). Sedang dalam Islam, tidaklah demikian. Rinciannya adalah sebagai berikut :
(1) Untuk masalah yang berkaitan dengan hukum syara’, yang menjadi kriteria adalah kekuatan dalil, bukan mayoritas. Dalilnya adalah peristiwa pada Perjanjian Hudaibiyah, dimana Rasulullah saw membuat keputusan yang tidak disepakati oleh mayoritas shahabat, dan ketika Umar r.a protes, beliau saw menyatakan: “Aku ini utusan Allah, dan aku takkan melanggar perintahNya, dan Dia adalah penolongku.” (HR Bukhari)
(2) Untuk masalah yang menyangkut keahlian, kriterianya adalah ketepatan atau kebenarannya, bukan suara mayoritas. Peristiwa pada perang Badar merupakan dalil untuk ini.
(3) Sedang untuk masalah teknis yang langsung berhubungan dengan amal (tidak memerlukan keahlian), kriterianya adalah suara mayoritas. Peristiwa pada Perang Uhud menjadi dalilnya.
Demokrasi sejatinya sistem yang cacat sejak kelahirannya. Bahkan sistem ini juga dicaci-maki di negeri asalnya, Yunani. Aristoteles (348-322 SM) menyebut demokrasi sebagai Mobocracy atau the rule of the mob. Ia menggambarkan demokrasi sebagai sebuah sistem yang bobrok, karena sebagai pemerintahan yang dilakukan oleh massa, demokrasi rentan akan anarkisme.
Plato (472-347 SM) mengatakan bahwa liberalisasi adalah akar demokrasi, sekaligus biang petaka mengapa negara demokrasi akan gagal selama-lamanya. Plato dalam bukunya, The Republic, mengatakan, “.…they are free men; the city is full of freedom and liberty of speech, and men in it may do what they like”. (…mereka adalah orang-orang yang merdeka, negara penuh dengan kemerdekaan dan kebebasan berbicara, dan orang-orang didalamnya boleh melakukan apa yang disukainya). Orang-orang akan mengejar kemerdekaan dan kebebasan yang tidak terbatas. Akibatnya bencana bagi negara dan warganya. Setiap orang ingin mengatur diri sendiri dan berbuat sesuka hatinya sehingga timbullah bencana disebabkan berbagai tindakan kekerasan (violence), ketidaktertiban atau kekacauan (anarchy), tidak bermoral (licentiousness) dan ketidaksopanan (immodesty).
Menurut Plato, pada masa itu citra negara benar-benar telah rusak. Ia menyaksikan betapa negara menjadi rusak dan buruk akibat penguasa yang korup. Karena demokrasi terlalu mendewa-dewakan (kebebasan) individu yang berlebihan sehingga membawa bencana bagi negara, yakni anarki (kebrutalan) yang memunculkan tirani.
Kala itu, banyak orang melakuan hal yang tidak senonoh. Anak-anak kehilangan rasa hormat terhadap orang tua, murid merendahkan guru, dan hancurnya moralitas. Karena itu, pada perkembangan Yunani, intrik para raja dan rakyat banyak sekali terjadi. Hak-hak rakyat tercampakkan, korupsi merajalela, dan demokrasi tidak mampu memberikan keamanan bagi rakyatnya. Hingga pemikir liberal dari Perancis Benjamin Constan (1767-1830) berkata: ”Demokrasi membawa kita menuju jalan yang menakutkan, yaitu kediktatoran parlemen.”

Demokrasi Ketuhanan
Karena menganggap demokrasi sebagai konsep yang bagus walaupun ada kekurangannya, sebagian kalangan ada yang berupaya mengambil ide demokrasi namun membuang apa yang menurut mereka jelek. Sehingga mereka katakan, “kita memakai demokrasi namun yang berdaulat tetaplah syara’” yakni mereka bermaksud berdemokrasi namun hukum syara’ tidak akan ditolak. Ungkapan seperti ini sebenarnya hanyalah permainan kata-kata dan definisi saja, seperti orang mau memesan sate ayam namun mereka syaratkan sate ayamnya tidak menggunakan daging ayam. Dan terhadap hal seperti ini hendaknya kita berhati-hati menjaga lidah. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): “Raa`ina”, tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih. (QS Al Baqarah 104) “Raa `ina” berarti “sudilah kiranya kamu memperhatikan kami”. Di kala para sahabat menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai pula kata ini dengan digumam seakan-akan menyebut ”Raa `ina”, padahal yang mereka katakan ialah”Ru`uunah” yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Allah menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan ”Raa `ina” dengan ”Unzhurna’‘ yang juga sama artinya dengan ”Raa `ina”. 



So, silahkan maksimalkan kebijaksanaan agan2 semua dalam berdemokrasi. 

ADAB TIDUR MENURUT ISLAM

Buat Agan-Agan Yang Susah Tidur/Insomnia Bisa Coba Cara Rosulullah Berikut:

1. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur". Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata: "Tdaklah kami qoyluulah dan makan siangkecuali setelah shalat jum'at". Juga Rasulullah bersabda: "Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah". Al-Ha_zh Ibnu Hajar berkata: "Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya".

2. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam. Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: "Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur".

3. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits: Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan bercakap-cakap setelahrtya. Al-Ha_zh lbnu Hajar berkata: "Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya' hingga keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam". Kemudian Al-Ha_zh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya. Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin.

4. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. Juga berdasarkan hadits: Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur". Imam Al-Qurthubi berkata: "Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!". Ibnu Daqiq Al-`Ied berkata: "Perintah menutup pintu sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon".

5. Berwudhu
Berdasarkan hadits: Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila kalian
hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalianuntuk shalat".
Imam Nawawi berkata:"Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur".
6. Mengebuti tempat tidur
Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila salah se-
orang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menim-pa padanya". Faidah hadits:
1. Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur.
2. Hendaklah mengebutinya tiga kali. 2
3. Membaca 'Bismillah' ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat Muslim.
4. Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kcmudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengebutinya kembali.

7. Larangan tidur satu selimut Berdasarkan hadits:
Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut".

8. Berbaring Kesisi Kanan
"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan". Rasulullah bersabda:Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan! Sahabat Mulia Hudzaifah berkata:"Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya". Imam Ibnul Jauzy berkata: "Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang paling baik bagi tubuh".

9. Membaca Ayat AI-Qur’an
Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an terlebih dahulu, diantaranya:
  1. Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata: "Jika engkau membacanya, maka Allah senanriasa akan menjagamu dan syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi." 
  2. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas, berdasarkan hadits A'isyah dia berkata: "Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-lkhlas, Al-Falaq, An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya kebagian tubuh yang bisa diusap, dirnulai dari kepala, wajah dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali". 
  3. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits: Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda: "Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah barang siapa yang membacanya diwaktu malam maka akan mencukupinya".


10. Membaca Do’a
Banyak sekali do'a sebelum tidur yang telah diajarkan Nabi dtantaranya:
  1. "Yaa Allah dengan menyebut nama-Mu aku mati dan hidup".
  2. "Yaa Allah... aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan kecuali kepada-Mu, Yaa Allah... aku beriman kepada kitabMu yang telah engkau turunkan dan kepada NabiMu yang telah engkau utus".

maka jika engkau meninggal pada malam harinya sungguh engkau meniggal dalam keadaan _throh dan jadikanlah do'a tersebut akhir yang engkau ucapkan.

11. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi?
Dari Abdullah Bin Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari syaithon, maka apabila salah seoratg diantara kalian mimpi buruk hendaklah ia meludah kearah kiri dan mohonlah perlindumgan kepada Allah dari kejelekannya, sesungguhnya hal itu tidak akan memadhorotinya".
Faidah hadits:
  1. Mimpi ada dua macam: baik dan buruk, mimpi yang baik adalah dari Allah sedangkan mimpi yang buruk dari syaithon.
  2. Apabila bermimpi baik hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada orang yang menyukai.
  3. Sebalknya apabiIa bermimpi burns maka hendaklah in memohon perlindungan kepada Allah, kemudian meludah kearah kiri sebanyak tiga kali, bepindah tempat, shalat dua rakaat dan janganlah ia menceritakan kepada seorangpun.


12. Dibencinya tidur telungkup Berdasarkan hadits:
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata: Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkata: Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi. Berkata Syaroful Haq 'Azhim Abadi: "Berdasarkan hadits inI, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon".

13. Dibencinya tidur diatas rumah tanpa penutup
Berdasarkan hadits: Dari Ali Bin Syaiban bahwasanya Rasulullah: bersabda: Barang siapa
yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh telah terlepas darinya penjagaan".

14. Do’a ketika bangun tidur
Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a:"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setetah sebelumnya mematikan kami dan hanya kepadaNya kami akan dibangkitkan ". Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah taufik dan hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya. Amiin. Wallahu A'lam,


Jumat, 06 Desember 2013

Hasil Drawing FIFA World Cup 2014

Hasil pembagian grup pada FIFA World Cup 2014, akhirnya telah resmi diumumkan usai gelaran drawing yang telah dilangsungkan pada Jum'at atau Sabtu (7/12) WIB di Costa do Sauipe, Bahia, Brasil. 

Berikut pembagian grup beserta prediksi juara grup versi ane gan. mana prediksimu?? 


Grup A: Brazil, Kroasia, Meksiko, Kamerun 
prediksi juara grup :

Grup B: Spanyol, Belanda, Chile, Australia 
prediksi juara grup :

Grup C: Colombia, Yunani, Pantai Gading, Jepang 
prediksi juara grup :

Grup D: Uruguay, Kosta Rika, Inggris, Italia
prediksi juara grup :


Grup E: Swiss, Ekuador, Prancis, Honduras 
prediksi juara grup :

Grup F: Argentina, Bosnia, Nigeria, Iran 
prediksi juara grup :

Grup G: Jerman, Portugal, Ghana, Amerika 
prediksi juara grup :

Grup H: Belgia, Algeria, Rusia, Korea Selatan 
prediksi juara grup :

EXERCISE DAN TRAINING

EXERCISE DAN TRAINING

Dalam penggunaan beberapa istilah pada sebuah kalimat terkadang seseorang sembarangan saja tanpa memperhatikan  apakah sebuah istilah itu tepat dipakai dalam kalimat tersebut atau tidak. Kita semua cenderung memakai istilah tampa memperhatikan makna yang sebenarnya, yang penting lawan bicara mengerti tentang pesan yang kita sampaikan. Masalah ketidakhirauan dalam penggunaan istilah ini juga sering terjadi ketika seseorang ingin menyampaikan ide atau pesannya lewat bahasa tulis atau karya tulis, dimana dalam penggunaan istilah atau kata yang memiliki beberapa arti atau makna yang hampir sama digunakan seenaknya saja tanpa mau mencari kebanaran secara harfiah arti atau makna dari istilah tersebut, terutama penempatan pada sebuah kalimat.
Apabila kerancuan penggunaan istilah ini terjadi, maka pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan tentu akan berakibat pesan tersebut tidak bisa ditangkap maknanya dengan jelas bagi pembaca atau pendengar. Kerancuan penggunaan istilah ini juga tidak luput penggunaannya dalam bidang olahraga. Kata exercise dan training sering dipergunakan pada sebuah kalimat yang penempatannya tidak pada konteks yang benar. Salah satu penyebab kerancuan dalam penggunaan istilah ini mungkin saja disebabkan karena faktor ketidaktahuan dari pengguna istilah tersebut terhadap makna yang sebenarnya terkandung dalam istilah yang digunakan itu. Disamping itu juga kedua istilah (exercise dan Training) berasal dari istilah asing yang penggunaan sehari-harinya dipergunakan dalam bahasa Indonesia sehingga ketika memposisikannya dalam sebuah kalimat sering dipergunakan saling menggantikan antara kedua kata tersebut.
Sepintas kalau dilihat kata exercise dan training kelihatan memiliki kemiripan arti, namun apabila ditelusuri secara mendalam makna yang sebenarnya dari kedua istilah tersebut ternyata memiliki arti yang cukup signifikan perbedaannya.
Istilah training ada beberapa orang yang menyebut dengan kata” latihan” atau pelatihan  atau juga exercise (Nossek,1982:12-23). Namun demikian dari istilah Training yang berarti pelatihan dan exercise ( latihan), masing-masing memilIki maksud sasaran  dan tujuan yang bisa dibedakan.Untuk bisa memahami perbedaan tentang istilah tersebut akan dicoba untuk membahas mengenai pengertian dari istilah Training (pelatihan) dan exercise (latihan).
Menurut The Oxford Dictionary of Sports Science and Medicine (1994 : 156-456), bahwa Exercise adalah (1) Aktivitas fisik yang melibatkan penggunaan  kelompok otot besar dari pada kelompok otot yang sangat khusus, secara relative gerakan-gerakan tanpa beban dari kelompok-kelompok otot kecil. Yang termasuk didalam exercise adalah: menari, Kalestinis, permainan dan aktivitas yang lebih formal seperti jogging, renang dan lari. (2) Beberapa bentuk gerakan yang dirancang untuk melatih atau memperbaiki atau meningkatkan keterampilan.
Sedangkan Training adalah sebuah program latihan yang dirancang untuk membantu belajar keterampilan, untuk memperbaiki kebugaran fisik dan dengan cara demikian dapat menyiapkan atlet khususnya pada kompetisi atau kejuaraan. Jadi yang termasuk dalam training adalah: peningkatan kondisi secara umum, teknik-teknik khusus dalam latihan, serta persiapan secara psikologi atau mental.
Menurut sumber yang lain bahwa exercise didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang dilakukan pada waktu senggang (leisure-time). Aktivitas waktu senggang (leisure activity) yang dimaksud  disini adalah aktivitas fisik dimana seseorang atau sekelompok orang bebas untuk memilih waktu dalam melakukanya. Sedangkan training adalah pengulangan beban dari latihan (exercise) yang dilakukan beberapa periode dalam beberapa minggu atau beberapa bulan dengan maksud untuk pengembangan fisik dan atau kebugaran fisik (Claude Bouchar et.al, 1990:6).
Training juga didefinisikan sebagai proses yang sistimatis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah beban latihan atau pekerjaannya (Harsono. 1988:101). Lebih lanjut juga dijelaskan yang dimaksud dengan sistimatis adalah berencana, menurut jadual, menurut pola dan system tertentu, metodis, dari mudah kesukar, latihan teratur, dari sederhana ke yang komplek. Berulang-ulang maksudnya adalah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menmjadi semakin mudah otomatis dan reflektif pelaksanaannya sehingga makin menghemat energi. Kian hari dengan maksud setiap kali, secara periodik, segera setelah tiba saatnya untuk  ditambah beban latihannya.  
Exercise adalah: Sebuah proses dengan jalan penampilan tubuh bekerja sesuai dengan kebutuhan alam, yang disesuaikan dengan kemampuan otot dan fungsi persendian dengan sedikit memaksa namun tetap dalam kondisi selamat atau aman, dan dengan beban yang penuh arti   bagi tubuh untuk merangsang pertumbuhan dalam waktu singkat (www. Superslow. Com/Artcles/definitio of exercise 162589.html-14k-hed-similar pages)
Kata Exercise bisa berarti:
  • Sebuah Aksi atau praktek
  •  Beberapa aktivitas yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan atau kemampuan
  • Latihan fisik 

Dari beberapa pengertian kedua istilah tersebut di atas, yakni exercise dan training, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Exercise:
  1.  Penekanan pada aktivitas fisik saja
  2.  Dilakukan dalam waktu senggang tidak direncanakan secara detail
  3.  Tidak sistimatis
  4.  Melibatkan kelompok otot-otot besar.
  5. Tidak untuk mencapai prestasi hanya untuk peningkatan kebugaran fisik semata

Training:
  1. Meliputi berbagai aspek latihan (fisik, mental dan social)
  2. Proses yang sistimatis
  3. Dilakukan dalam periode waktu tertentu secara kontinu dan berkesinambungan.
  4. Direncanakan secara matang dan detail baik dari segi waktu serta aktivitas yang dilakukan
  5.  Melibatkan seluruh bagian otot yang ada
  6. Pengembangan segala aspek yang ada pada individu untuk mencapai target-target tertentu.



Tes Pasing Bolavoli

Tes Passing