Minggu, 12 Januari 2014

Kitab Paling "Sombong"

Pada masa sekarang dalam dunia pendidikan khususnya dan diseluruh lapisan kehidupan, buku merupakan sumber ilmu yang masih sangat di perhitungkan kesaktianya. Walaupun pada jaman yang serba canggih ini sudah berkembang menjadi buku-buku elektronik atauyang lebih dikenal E-Book, dengan alasan tidak menghabiskan kertas, menebang pohon untuk bahan baku kertas, atau bahkan tidak mudah untuk di korupsi (Korupsi Alquran, Pejabat Kemenag Diancam 20Th Penjara. Coba lihat http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/01/06/myz2s2- via @republika). Hehehe. 
Bicara tentang buku ataupun kitab, kita harus tau hakekat dari buku itu sendiri, menurut om “WIKIPEDIA” Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata kitab yang diserap dari bahasa Arab (كتاب), yang memiliki arti buku. Kemudian pada penggunaan kata tersebut, kata kitab ditujukan hanya kepada sebuah teks atau tulisan yang dijilid menjadi satu. Biasanya kitab merujuk kepada jenis tulisan kuno yang mempunyaiimplikasi hukum, atau dengan kata lain merupakan undang-undang yang mengatur. Istilah kitab biasanya digunakan untuk menyebut karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan sebagai bukti sejarah untuk mengungkapkan suatu peristiwa masa lampau. 
Merujuk dari pengertian tentang buku atau kitab di atas, ternyata semua tulisan yang terjilid bisa disebut buku. Walaupun ada beberapa batasan-batasan tertentu mengenai pemaknaan hal tersebut. Dalam sebuah buku memiliki beberapa bagian terpenting yang tidak boleh dilewatkan oleh sang penulis. Diantaranya adalah, sampul, daftar isi, kata pengantar, isi buku dan biasanya d tambahi dengan rujukan penulisan. Dalam membaca sebuah buku biasanya kita mulai dari depan, mulai dari judul buku, siapa penulisnya, serta yang tidak terlupakan membaca kata pengantar buku.
Kata Pengatar merupakan sepatah kata dari penulis yang disampaikan kepada pembaca mengenai isi tulisannya. Dalam sebuah kata pengantar biasanya diisi dengan harapan si penulis, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung apa yang telah ditulisnya, serta permohonan kritik dan saran yang membangun. 
Dalam kasus kata pengantar, saya menemukan sebuah buku atau kitab yang saya rasa sangat sombong atau bahkan kalau ada “Tujuh Kitab Tersombong Versi On The Spot”, Kitab ini menempati urutan pertama, heuheuehu. Berikut isi kata pengantar kitab ini “لِّلْمُتَّقِينَ هُدًى فِيهِ رَيْبَ لَا ٱلْكِتَٰبُ لِكَذَٰ” yang artinya kitab (AlQuran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang beriman. Sang pembuat kitab ini (Allah SWT) sangat bangga dengan apa yang disampaikan dalam seluruh kitabnya. Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Al-Quran yang diturunkanNya kepada hamba dan RasulNya adalah merupakan kitab yang sangat besar dan agung yang sama sekali tidak mengandung keraguan dan dugaan bahwa ia adalah bukan wahyu Allah dan kitabNya. Hal itu disebabkan ia adalah sebagai mukjizat, disamping petunjuk dan cahaya yang dibawanya bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa hal mana dengan keduanya (iman dan taqwa) dapat mengantarkan mereka kepada jalan-jalan kedamaian, kebahagiaan dan kesempurnaan. Tapi perlu diingat bahwa kitab ini hanya diperuntukkan bagi yang beriman dan bertaqwa. Taqwa sendiri bermakna orang-orang yang takut azab Allah dengan berbuat taat kepadaNya ; menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. 

 “Wallahualam”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar